Rabu, 29 Februari 2012

PTK

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Olahraga merupakan bagian yang integral dari warisan kebudayaan manusia hal ini digemari banyak orang baik sebagai pelaku maupun sebagai penggemar.dengan berolahraga dapat membantu pertumbuhan badan dan perkembangan pribadi untuk mengatasi keterangan yang dialami serta memahami nilai-nilai kehidupan manusia yang sangat berharga,berkaitan dengan hal itu, pemerintah telah menggariskan dalam Undang-Undang No 3 Tahun 2005 Pasal 1 ayat 4 menyebutkan bahwa 
“olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial lebih lengkap dalam dalam pasal 4 menyebutkan tujuan keolahragaan nasional  yaitu :
Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran potensi kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportifitas, disiplin mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkokoh ketahanan nasional serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa.

Pelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran disekolah. Dimana Pendidikan  merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia, tanpa adanya Pendidikan maka manusia akan terus berada dalam kebodohan dan keterbelakangan. Kemajuan yang dicapai oleh suatu bangsa sangat tergantung dari mutu Pendidikan bangsa tersebut.

Pentingnya pendidikan bagi manusia dapat kita lihat dengan adanya fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional yang dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun (2003:7) :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.

Olahraga salah satu dari mata pelajaran yang sangat disukai oleh siswa.  Begitu siswa SDN 49 Lareh Nan Gadang sangat menyukai pelajaran olahraga. Antuasias siswa terhadap pelajran ini sangatlah besar. Tapi pemahaman olahraga siswa masih belum merata. Ada sebagian siswa yang lama dalam meyerap pelajaran dan ada sebagian yang terlalu mudah menyerap dan menguasai materi pelajaran. Pelajaran Penjas ini sangat ditunggu – tunggu siswa setiap minggu. Selain untuk mencapai kesegaran jasmani siswa sangat suka bermain dan bergerak. Selain membuat badan sehat siswa bisa melupakan sejenak ketegangan dalam pelajaran yang dianggap susah. Dengan sangat antusiasnya siswa guru yakin bisa mengembangkan bakat – bakat siswa yang terpendam. Untuk memmbantu siswa yang lama menyerap pelajaran olahraga ini guru mrencoba mencari solusinya supaya pelajaran ini menarik oleh siswa dan bisa di lihat lagi di rumah. Karena olahraga merupakan gerakan yang memilki teknik – teknik dan rangkaian gerakan dan mebutuhkan latihanyang berulang – ulang untuk mencapai prestasi.
Ada beberapa dari siswa SDN 49 Lareh Nan Gadang kurang tertarik dengan pelajaran olaharaga.dan mengganggap olahraga membuat badan letih dan kurang tertarik dengan olahraga karena olaharaga mata pelajaran praktek yang mnggunakan fisik. 
Pelajaran Penjas ini sangat penting untuk membantu siswa dalam kesegaran jasamaninya. Tapi kadang – kadang  yang tidak bisa memberikan hasil yang memuaskan. Adanya  kendala didalam pembelajaran. Kadang terbatasnya sarana sulit untuk mencapai hasil yang maksimal. Tanpa sarana yang lengkap sulit untuk mengajarkan siswa. Karena olahraga merupakan pelajaran praktek. Tanpa sarana yang cukupsulit menjalankan program yang ada. Disekolah sangat banyak potensi siswa yang bisa diorbitkan untuk menggapai prestasi olahraga. Untuk mencapai itu telah digunakan metode pembelajaran yang selama ini bisa di gunakan. Tapi ada sebagaian siswa yang sulit untuk mengerti dengan pelajaran. Karena dalam pembelajaran olahraga banyak menggunakan rangkaian gerakan – gerakan. Ada gerakan olahraga jika salah dalam melakukan gerakan itu akan menimbulkan cidera daberakbat fatal bagi siswa. Maka guru harus sangat hati – hati dan membimbing siswa pada suatu gerakan.
Sangat kita sayangkan jika siswa lupa akan gerakan yang telah diajarkan setelah beberapa hari dan bulan. Guru mencoba untuk menemukan motode yang lebih menarik dimana siswa bisa mengingat lama suatu teknik olaharaga dengan motode ini siswa bisa melihat dan mencobakan tanpa ada guru. Misalnya di rumah siswa bisa mencobakan dan bisa melatih diri dengan adanya bantuan metode ini. Karen media yang akan digunakan rata- rata dimiliki oleh siswa seperti pemutar video seperti VCD. Selain menggunakan metode ini guru akan mempraktekan langsung di hadapan siswa sebelum siswa mencobakannya dalam pembelajaran Penjas. Seperti biasanya guru mengajarkan teori terlebih dahulu apa yang akan dilakukan siswa setelah itu guru mempraktekan gerakan apa yang akan dilakukan. Kadang masih ada siswa yang kurang tertarik dengan itu.

Guru mencoba menggunakan metode baru, dimana menjadikan video menjadi medianya. Disini guru akan menampilkan video teknik olaharaga apa yang akan dilakukan siswa. Karena media yang baik merupakan faktor pendukung dalam suatu pembelajaran. Dengan menggunakan video diharapkan siswa bisa memfokuskan perhatiannya kepada teknik olahraga dan bisa di lihat di dirumah rangkaiannya. Karena disekolah jam pelajaran Penjas pun sangat terbatas. Karena Cuma 2 jam pelajaran seminggu untuk prakteknya. Waktu ini sangat sempit untuk mempraktekannya jika siswa nya banyak dan sarana terbatas.
Selain itu media video sangat menarik untuk siswa karena siswa bisa menontonnya di suatu layar yang besar sepeti menonton film dan dengan menggunakan metode ini siswa bisa mengeluarkan semua bakat dan minatnya didalam olahraga. Dan siswa akan lebih tertarik karena kebanyakan siswa suka akan menonton di layar besar seperti menonton TV. Karena jika siswa bisa melakukan gerakan teknik olaharaga yang baik akan meningkatkan prestasi olahraganya. Guru selalu melihat siswa yang berpontensi untuk mengembangkan bakatnya dibidang olahraga. Gurupun melakukan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat siswa dan jika memungkinkan untuk menjadikan siswa yang berprestasi.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada waktu observasi, kenyataan dilapangan khususnya pada pembelajaran Penjaskes di SDN 49 Lareh Nan Gadang Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar. Selama ini metode yang digunakan tidak terlalu bervariasi sehingga siswa cendrung cepat bosan dan mono media. Guru masih mendominasi proses pembelajaran sedang siswa masih nampak pasif jika mengggunakan media yang selama ini digunakan. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan praktek dalam setiap penyampaian materi pelajaran Penjas, karena menurut guru tersebut metode itu merupakan metode yang paling mudah dilaksanakan oleh setiap guru. Berdasarkan pada Suplemen Buku Induk Siswa yang berisi daftar nilai atau prestasi siswa berdasar Kurikulum berbasis Kompetensi dapat diperoleh data hasil prestasi nilai rata-rata kelas V SDN 49 Lareh Nan Gadang semester II tahun pelajaran 2009-2010 ternyata nilai Penjas siswa masih kuang
Sebagaimana terdapat dalam Undang – Undang No. 2 tahun 1989  tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 35, yang menyatakan bahwa ”Setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar” (artikel Arif, Pemanfaatan Media Massa : 2004 dalam www.google.com), jadi pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik bilamana para tenaga kependidikan maupun para peserta didik tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar yang bersangkutan. Terlebih lagi dalam pembelajaran Penjas yang merupakan Praktek, karena sebelum siswa melakukan praktek terlebih dahulu siswa melihat gerakannya yang di contohkan guru. Ini tidak cukup oleh siswa untuk dapat memahami 100 %,  disamping itu pembelajaran penjas sangat membutuhkan sarana yang lengkap untuk mencapai tujuan yang di inginkan sehingga bisa mengembangkan dan beriteraksi dan termotivasi untuk belajar  dan temuan – temuan penelitian ditentukan atau diobservasi setelah fakta terjadi menuntut adanya suatu media pendidikan dan sumber pembelajaran yang bisa meningkatkan interaksi dan motivasi belajar siswa.
Sumber pembelajaran adalah Menurut Hamza ( 2010 : 65 ) media pendidikan adalah alat yang digunakan untuk menyampai pesan atau informasi dari pengajaar atau instruktur ajar kepada peserta belajar. Nanang dan Cucu ( 2009 : 59 )dalam bukunya, menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu bentuk peransang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar cepat, tepat, mudah benar dan tidak terjadinya verbalisme. Sedangkan menurut menurut Rossi Breidle ( 1966 : 3 ) dalam bukunya Wina ( 2006 : 163 ) mengemukakan media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radiao, televisi, buku, koran, majala dan sebagainya.  idikan (ha mendewasakan manusia melalui upaya pengaja
Sebagai sumber pembelajaran Penjas, media pendidikan diperlukan untuk membantu guru dalam menumbuhkan pemahaman siswa terhadap materi Penjas. Sementara itu, seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik perangkat keras (Hardware) maupun perangkat lunak (Software), akan membawa perubahan bergesernya peranan guru, termasuk guru Penjas sebagai penyampai pesan/ informasi. Guru tidak bisa lagi berperan sebagai satu – satunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya. Akan tetapi siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, salah satunya adalah dari Media Video Pembelajaran. Penggunaan Video dalam pembelajaran ini adalah sebagai alat bantu media bukan sepenuhnya mengganti peran guru dalam mengajar.
Pemilihan Video pembelajaran sebagai media pendidikan dan sumber pembelajaran  Penjas mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri melalui pembelajaran mandiri, siswa dapat berpikir aktif serta mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, siswa dapat berperan sebagai peneliti, analis, tidak hanya sebagai konsumen informasi saja, terlebih lagi siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (Classroom Meeting) dan proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu. Video dalam pembelajaran dewasa ini, mulai membudaya dalam masyarakat contohnya saja dengan banyaknya masyarakat memiliki Komputer, VCD. Dengan adanya ini  pembelajaran dapat diulang setiap waktu serta mudah dioperasikan. Berdasarkan hal – hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Video pembelajaran mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Karena sealain di sekolah di rumahpun siswa bisa melihat video mengenai pendidikan.
Maka dari itu penulis sangat tertarik meneliti metode Pembelajaran menggunakan media video ini di SDN 49 Lareh Nan Gadang. Diharapkan dengan ini seluruh siswa mudah menguasai materi dan tertarik dengan olaharaga sehingga materi bisa di ingat lama oleh siswa dan disamping itu dengan adanya metode ini siswa bisa meningkatkan kesegaran jasmani selururuh siswa dan bahkan  prestasi olahraga  di SDN 49 Lareh Nan Gadang ini dan kecamatan Lintau Buo Utara bahkan untuk Kabupaten Tanah Datar pada masa mendatang.

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1.      Rendanya hasil belajar siswa
2.      Kurangnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran penjas
3.      Guru masih menggunakan metode konvensional
4.      Kurang bisanya siswa menulang pembelajaran tanpa guru

C.     Pembatasan Masalah
Sebagaimana yang telah disinggung dalam latar belakang tadi metode yang bagus sangat membantu siswa dalam penguasai materi pembelajaran. Untuk mengefektifkan proses penelitian ini, Karena keterbatsan waktu, Sarana dan dana yang dimiliki penulis maka masalah penelitian ini dibatasi pada materi sepak bola yaitu teknik mengontrol bola pada Kelas V di SDN 49 lareh Nan Gadang.



D.    Perumusan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu “ Apakah metode pembelajaran menggunakan media video membantu siswa dalam belajar penjas  di  SDN 49 Lareh Nan Gadang dan pengaruh penggunaan media Video terhadap pretasi belajar siswa kelas V di SDN 49 Lareh Nan Gadang

E.     Tujuan Peneltian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Media Video dalam Pembelajaran terhadap pencapaian prestasi belajar pada mata pelajaran Penjas dan meningkatkan minat siwa belajar Penjas kelas V di SDN 49 Lareh Nan Gadang kec.Lintau Buo Utara, Kab. Tanah Datar

F.     Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas dapat diperoleh kegunaan atau manfaat.
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1.      Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung dengan pelajaran Penjas di Sekolah Dasar Khususnya  di SDN 49 Lareh Nan Gadang dengan menggunakan Video pembelajaran sebagai media pembelajaran.


2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam mengajar dan dapat memecahkan masalah – masalah yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata.
b.      Bagi Sekolah
Diharapkan dengan adanya hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan yang berharga bagi pihak sekolah dan dunia pendidikan Kab. Tanah datar khususnya dan upaya sosialisasi perlunya penggunaan media Video pembelajaran sebagai media pembelajaran tambahan untuk mata pelajaran Penjas khususnya di SDN 49 Lareh Nan Gadang Kec. Lintau Buo Utara Kab. Tanah Datar
G.    Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika PTK ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:bagian awal PTK,bagian isi PTK, dan bagian akhir PTK.Bagian awal PTK ini berisi halaman judul, abstrak, lembar pengesahan, dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan. Bagian isi PTK terdiri dari 5 bab, yaitu:
Bab I : Pendahuluan, berisi: Alasan Pemilihan Judul, Permasalahan, Penegasan Istilah, Tujuan, Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penulisan PTK. Bab II: Landasan Teori, berisi: Pembelajaran, Teknik dasar sepak bola, Media, media Video Bab III: Metode Penelitian, berisi: Waktu, tempat dan subjek penelitian, Setting penelitian,  Pengumpulan Data, Analisis Instrumen, Metode Analisis Data. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi : Hasil-Hasil Penelitian dan Pembahasan.  Bab      V : Penutup, berisi: Simpulan dan Saran.  Bagian akhir PTK berisi daftar pustaka dan lampiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar